Senin, 15 November 2010

ARUNG PALAKKA “Pahlawan atau Penghianat” ?


PENDAHULUAN

Latar Belakang
Sejarah merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan, semua peristiwa-peristiwa masa lampau yang menjadi inti cerita sejarah itu sungguh-sungguh terjadi dan dapat dibuktikan kebenarannya. Peristiwa-peristiwa masa lampau menunjukkan proses perjuangan manusia untuk mencapai perikehidupan kemanusiaan yang lebih sempurna dan sebagai ilmu yang berusaha mewariskan pengetahuan tentang masa lalu suatu masyarakat tertentu.
Sugiono (2002:9) menjelaskan bahwa sejarah memiliki arti tentang peristiwa-peristiwa masa lampau, yang dialami oleh manusia, disusun secara ilmiah meliputi urutan waktu, diberi tafsiran dan analisa kritis, sehingga mudah dimengerti dan dipahami. Sementara itu, Edward Halett Carr dalam Poelinggomang (2004:20) Menampilkan pengertian sejarah yang terpaut antara manusia dengan kekiniannya dan masa lampau dengan pertanggungjawabannya. Ia menyatakan bahwa sejarah adalah suatu proses perhubungan yang tidak henti-hentinya antara ahli sejarah dan bahan-bahannya, suatu percakapan yang juga tidak putus-putusnya antara masa sekarang dengan masa lampau. Dari pengertian-pengertian  tersebut dapatlah dipahami bahwa suatu peristiwa hArungslah ditempatkan, dianalisis dan ditafsirkan sesuai dengan jamannya.
Arung Palakka sebagai salah satu tokoh yang hidup pada abad ke-17 di Nusantara,  merupakan tokoh yang sampai saat ini menarik untuk dikaji dan didiskusikan. Bagaimana tidak, sepak terjangnya di masa lampau yang dimata sebahagian orang dianggap kontroversial. Hal itu disebabkan karena ia bersahabat dengan Belanda dalam upaya membebaskan kerajaan Bone dan Kerajaan Soppeng dari kekuasaan kerajaan Gowa.
 Persahabatan Arung Palakka dengan Belanda  menyebabkan munculnya penafsiran terhadap dirinya sebagai sosok “Penghianat”.
Terkait dengan masalah di atas, maka dalam makalah ini akan diuraikan  serangkaian peristiwa disekitar abad ke-17 dengan menempatkan sosok Arung Palakka sebagai tokoh sentral, sekaligus mencoba menghadirkan fakta-fakta  peristiwa yang bisa memberikan gambaran dalam menarik sebuah kesimpulan apakah Arung Palakka seorang “Pahlawan” ataukah sebaliknya sebagai seorang “Penghianat”?.

EKSISTENSI ARUNG PALAKKA DALAM PANGGUNG SEJARAH

Asal-Usul Arung Palakka
Arung Palakka lahir pada tahun 1635 di desa Lamatta (Mario Riwawo, Soppeng). Ayahnya bernama La Pottobune, Arung Tana Tengnga dan Datu Lompulle. Ibunya bernama We Tenrisui, Datu Mario Riwawo (Abdurrazak Daeng Patunru, dalam A. Sultan Kasim: 2002:68). Berdasarkan garis ibu Arung Palakka merupakan Pangerang Bone, ibunya We Tenrisui puteri Raja Bone XII, La Tenrirua Sultan Adam Matinroe Ribantaeng. Hal tersebut menunjukkan kalu Arung Palakka juga berhak atas tahta kerajaan Bone. Sebab Menurut tradisi Kerajaan Bone bahwa yang berhak menjadi raja di Palakka, berhak pula menjadi raja di Bone, namun tidak semua Raja Bone pernah menjadi raja di Palakka.
Nama Arung Palakka cukup banyak, sehingga bila dirangkaikan dalam satuan baris menjadi panjang. Nama kecilnya La Tenritata Towappatunru, artinya tak dapat dibatasi kemauannya dan orang yang menundukkan. Gelarnya sebagai Raja Palili di Soppeng “Datu Mario Riwawo”, diberikan oleh ibunya. semasa dalam pengasingan di Gowa, nama panggilannya Daeng Serang.
Arung Palakka artinya raja di Palakka. Latenritata dinobatkan oleh Hadat Tujuh Bone menjadi raja di Palakka pada tahun 1660, seusai berkonsultasi dengan Jennang Tobala untuk melakukan perlawanan terhadap Gowa. Nama julukannya yang terkenal dikalangan masyarakat Bone ialah “ Malampee Gemmekna Petta Torisompae”, artinya yang panjang rambutnya dan raja yang disembah. Nama Islamnya Sultan Saaduddin. Nama anumertanya Matinroe ri Bontoala. Jadi nama lengkapnya “La tenritata Towappatunru Daeng Serang Datu Mario Riwawo Arung Palakka Malampee Gemmekna Petta Tori sompae Matinroe ri Bontoala”. (A. Sultan Kasim: 2002:69-70)
Ketika umurnya delapan tahun, Bone diperangi Gowa dan berhasil ditaklukkan. Sejak berumur 11 tahun Arung Palakka dan keluarganya dibawa sebagai sandera ke Istana Gowa. Mereka beruntung karena menjadi pelayan Karaeng Pattinggaloang, tokoh penting dan jenius di Kerajaan Gowa. Di bawah asuhannya, Arung Palakka tumbuh menjadi pangerang yang mengesankan dalam olah otak maupun olahraga. Bahkan karena kelebihan yang dimiliki dan kedekatannya dengan Karaeng KArungnrung sebagai Mangkubumi Kerajaan Gowa (1654), Arung Palakka yang saat itu telah berusia 25 tahun sering ditugaskan sebagai tentara pengawal Mangkubumi, dalam tugas ini banyak pula bergaul dengan pemuda-pemuda bangsawan Gowa. (La Side, 1968:80) .
Tugas Arung Palakka sebagai pengawal mangkubumi Kerajaan Gowa, memungkinkannya mengetahui situasi dan kondisi politik dan militer, serta mengidentifikasi sekutu-sekutu dan musuh-musuh Gowa. Kelak dikemudian hari pengetahuan tersebut sangat berguna bagi Arung Palakka dalam upayanya membebaskan Kerajaan Bone dan Kerajaan Soppeng dari cengkeraman penjajahan Kerajaan Gowa.
Arung Palakka Membebaskan Kerajaan Bone dan Kerajaan Soppeng dari Kerajaan Gowa.

Perlawanan rakyat atau Kerajaan  Bone terhadap Kerajaan Gowa secara umum dapat dibagi kedalam 2 (dua) babak atau periode, yaitu perlawanan tahun 1660 dan perlawanan yang berlangsung tahun 1666. Peperangan antara dua kerajaan bersaudara yang melibatkan tokoh Arung Palakka tersebut tercatat sebagai perang terbesar dalam sejarah kerajaan-kerajaan di Sulawesi Selatan abad ke-17.
Perlawanan Kerajaan Bone dan sekutunya terhadap Kerajaan Gowa dan sekutunya tersebut bukanlah tanpa sebab. Oleh A. Sultan Kasim (2002:73), dijelaskan bahwa:
“Sebab umum perlawanan Bone dan Soppeng dibawah Arung Palakka, sebagai berikut:
1.      Penaklukan Gowa atas Bone selam setengah abad lebih (1611-1667)
2.      Penderitaan Sosia-kulturalyang dialami rakyat Bone dan Soppeng, yang mereka rasakan sebagai warga daerah takluk Gowa
3.      Perlakuan sewenang-wenang dan penghinaan atas diri tawanan perang Bone dan Soppeng oleh Mangkubumi Gowa, Karaeng KArungnrung dan raja Gowa, sultan Hasanuddin
4.      Pada saat itu muncul tokoh patriotik dan heroik, yang mendapat dukungan dari rakyat Bone dan Soppeng, yakni Arung Palakka.
Sebab khususnya ialah adanya pengerahan tenaga kerja paksa (rodi) rakyat Bone-Soppeng dalam rangka perampungan pembangunan benteng-benteng pertahanan Gowa (1660)”.

Lebih jauh dijelaskan, bahwa sebab khusus dari perlawanan ini antara lain penggunaan tenaga-tenaga rakayat Bone dan daerah sekitarnya sebanyak 10.000 orang yang dipekerjakan untuk perampungan pembuatan benteng-benteng dibawah tekanan kerja keras.
Tentang pengerahan tenaga kerja paksa rakyat Bone-Soppeng ini, oleh Panitia Khusus Yayasan Kebudayaan Sulawesi Selatan dan Tenggara “Sejarah Bone” (1968: 127) dalam , diuraikan sebagai berikut:
“Tahun 1660. Pada pertengahan tahun itu Jennang Tobala mendapat perintah dari KArungnrung.....mengumpulkan 10.000 laki-laki untuk ke Gowa menggali parit dan membangun kubu-kubu pertahanan di sepanjang pantai sekitar somba Opu......pada akhir bulan juli tibalah Arungng Tanete dengan 10.000 orang Bone di Gowa.....mereka membawa bekal, pacul dan linggis sendiri....
Datu Mario dan tawanan perang Bone yang lain datang melihat orang senegerinya itu.....Datu Mario sendiri sering mengawal Karaeng KArungnrung bila pergi memeriksa kemajuan pekerjaan membangun parit dan kubu-kubu pertahanan tersebut.
Iba hati pangerang ketika melihat penderitaan senegerinya. Mereka bekerja dari pagi sampai petang, ..... celaka bagi yang dianggap malas mereka didera dengan cambuk oleh mandur-mandur yang tak kenal perikemanusiaan. Yang dikhawatirkan akan membangkan kakinya dipasung.... banyak pekerja yang melarikan diri. Mangkubumi karaeng KArungnrung amat murka akan hal itu. Untuk menggantikan pelarian yang tidak tertangkap kembali, diperintahkan supaya semua tawanan perang yang ada di ibu kota ikut serta dalam pekerjaan itu”.

Sementara itu, dalam majalah Bingkisan tahun I, no. 20 tahun 1968, dijelaskan:
“Pada suatu hari di awal bulan september 1660 Datu Mario pulang dari pekerjaan menggali parit. Didapatinya ayahnya telah tiada lagi, beliau telah dibunuh pada hari itu dengan ngeri, karena ia mengamuk dihadapan Sri Sultan, disebabkan bermata gelap, melihat beberapa orang Bone disiksa. Mereka itu adalah pelarian dari tempat penggalian parit yang berhasil ditangkap kembali oleh orang Gowa”. (La Side, 1968:84) .

Kedua peristiwa di atas telah membakar jiwa dan semangat patriotik massa rakyat Bone dan Soppeng, baik tawanan perang maupun pekerja paksa Bone-Soppeng di Somba Opu serta rakyat Bone di daerah Bone di bawah Tobala.
Berdasarkan uraian dan kutipan-kutipan di atas,  maka dapatlah dimaklumi kalau pada akhirnya Arung Palakka dan para pengikutnya kemudian melakukan perlawanan terhadap kerajaan Gowa, demi menegakkan harga diri dan martabat rakyat dan bangsawan Bone-Soppeng yang telah dikoyak-koyak oleh para panguasa di Kerajaan Gowa.
            Setelah melalui perhitungan yang matang dan mendapatkan momen yang tepat, maka kesempatan yang ditunggu untuk memulai perlawanan kembali terhadap kerajaan Gowa akhirnya datang juga. Momentum yang dimaksudkan yaitu pada bulan september 1660 diadakan pestapora di Tallo, yang dihadiri oleh para pembesar kerajaan Gowa, sehingga penjagaan terhadap para tawanan perang Bone-Soppeng tidak diperhatikan lagi.
            Momentum yang tepat itu dimamfaatkan sebaik-baiknya oleh Arung Palakka untuk melanjutkan perjuangan merebut kemerdekaan Bone-Soppeng dari Gowa. Perlawanan yang sudah direncanakan tersebut ditandai dengan pemukulan kentongan oleh Arung Palakka, ketika para pembesar kerajaan Gowa telah lArungt dalam suatu pestapora di Tallo pada pertengahan september 1660 tersebut. Sebagai mana dijelaskan:
“....Dalam sekejap mata ramailah tong-tong bersahut-sahutan sepanjang beberapa kilo meter di tepi pantai itu. Itulah tanda pemberontakan, perjuangan besar, pembebasan, dan kemerdekaan telah dimulai. Para pekerja segera mengeroyok mandur-mandurnya, memukul dengan linggis dan pikulan.” (La Side, 1968:84) .
Peristiwa tersebut menunjukkan meletusnya kembali perlawanan Bone dan Soppeng terhadap Gowa. Dengan aba-aba memukul kentongan, para tawan perang Bone-Soppeng dan para kekerja paksa tersebut segera berkumpul di Bontoala (Kediaman Arung Palakka), dimana mereka mendapat perintah untuk segera berangkat ke Bone dan empat hari kemudian mereka hArungs ketemu kembali di Lamuru.  Setelah empat hari sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya, maka mereka ketemu di Lamuru dan segera Arung Palakka mengirim kurir kilat kepada Jennang Tobala dan Datu Soppeng untuk melaporkan peristiwa besar itu dan mengajak untuk mengadakan pertemuan di Attapang dekat Mampu, untuk membicarakan hal selanjutnya. (La Side, 1971:58)
Pada saat bertemu dengan Datu Soppeng, La Tenribali untuk meminta doa restu dan bekal materil, yang rencanya akan digunakan sebagai bekal dalam perjuangan selanjutnya menuju Batavia guna mendapatkan bantuan dari VOC (Belanda). Maka pada tanggal 25 Desember 1660, bersama dengan pengikut-pengikutnya Arung Palakka kemudian meninggalkan Bone menyeberang ke Buton untuk menjalin persekutuan. (Patahuddin,2009:38)
Setelah tiga tahun berada di Buton yaitu tahun 1663, Arung Palakka dan pengikut-pengikutnya yang setia menuju ke Batavia guna menjalin persekutuan dengan VOC guna menyerang kerajaan Gowa. Akhirnya setelah melalui proses yang panjang, maka pada bulan Desember  1666 Armada VOC berlayar meninggalkan Batavia untuk menyerang Gowa. Dalam peperangan antara Gowa melawan VOC yang dibantu oleh Arung Palakka tahun 1667 itu menyebabkan kerajaan Gowa mengalami kekalahan, yang diakhiri dengan penandatangan Perjanjian Bungaya 18 November 1667. (Patahuddin,2009:39)
Setelah kekalahan Gowa yang ditandai dengan ditandatanganinya Perjanjian Bungaya 18 November 1667, maka sejak saat Bone melepaskan diri dari kekuasaan Gowa.
Pandangan Orang Bugis dan Orang Makassar Terhadap Arung Palakka

Membahas ketokohan Arung Palakka dalam sejarah, khususnya bagi orang Bugis dan Makassar merupakan suatu hal yang menarik, karena tokoh ini selalu diperhadapkan dan dipertentangkan dengan tokoh lain yaitu Sultan Hasanuddin yang justru telah diterima dan diakui sebagai Pahlawan Nasional. Olehnya itu, sebelum penulis mencoba  menarik sebuah kesimpulan tentang dimana posisi Arung Palakka “Pahlawan atau Penghianat” maka ada baiknya terlebih dahulu memperhatikanpandangan-pandangan umum tentang Tokoh ini:

1.      Pandangan Orang Bugis Terhadap Arung Palakka
Dimata orang Bugis khususnya Bone dan Soppeng, Arung Palakka merupakan sosok yang sangat dihargai  dan ditempatkan pada posisi yang sangat mulia, yaitu Pahlawan. Alasannya, sikap dan tindakan Arung Palakka dalam memilih jalan kerjasama dengan Kompeni  Belanda (VOC), tidak lain adalah untuk membebaskan negeri leluhurnya, yaitu Bone dan Soppeng dari cengkeraman penjajahan kerajaan Gowa.
Alasan di atas, sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Taufik Abdullah (1990), bahwa pada waktu itu hanyalah Kompeni Belanda satu-satunya yang dapat diharapkan oleh Arung Palakka untuk segera mewujudkan cita-citanya, membebaskan kerajaan Bone dan Soppeng dari penindasan kerajaan Gowa.


2.      Pandangan Orang Makassar Terhadap Arung Palakka
Berbeda dengan pandangan umum yang ditemukan pada masyarakat Bugis. Dalam pandangan umum orang Makassar, Arung Palakka sering ditemukan pendapat yang nadanya mencemooh bahwa Arung Palakka tidak lain adalah seorang penghianat Bangsa Indonesia. Alasannya adalah Arung Palakka telah menjalin hubungan kerjasama dengan Kompeni Belanda (VOC) dalam menghancurkan perlawanan Sultan Hasanuddin (Raja Gowa XVI) yang kemudian hari diakui oleh pemerintah Republik Indonesia (RI) sebagai Pahlawan Nasional dengan Surat Keputusan Pemerintah RI tanggal 6 September 1973.(Sagimun, 1985).
            Bertolak dari pandangan kedua kelompok etnis di atas, maka sangatlah sulit menarik sebuah kesimpulan terutama di dalam menentukan posisi Arung Palakka sebagai tokoh sentral dalam tulisan ini.
Untuk menempatkan Arung Palakka pada posisi yang tepat sesuai dengan sepak terjangnya pada abad ke-17 itu, sangat dibutuhkan sikap yang arif dan bijaksana dengan menempatkan peristiwa itu sesuai dengan jamannya, yaitu:
1.      Pada abad ke-17 dimana tokoh Arung Palakka muncul dalam sejarah, peperangan yang terjadi antara kerajaan Gowa melawan Bone dan Soppeng masing-masing merupakan kerajaan yang berdaulat, merdeka, dan menjalankan politik pemerintahan sendiri sesuai dengan konteks jamannya.
2.      Pada abad ke-17 dimana  Arung Palakka hidup dalam menyejarah, nasionalisme Indonesia seperti yang dihayati sekarang belum ada, nasionalisme Indonesia sendiri nanti muncul pada abad ke-20 ketika Budi Utomo didirikan (1908), dimana rasa nasionalisme mulai tampak dalam bentuk regional dan akhirnya dipertegas dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
Terkait dengan uraian di atas, maka tidaklah tepat jika ada pandangan yang  mengatakan, bahwa Arung Palakka merupakan seorang “Penghianat” bangsa Indonesia, karena yang dilakukan tidak lain adalah untuk memerdekakan negeri/ kerajaannya dari penjajahan kerajaan Gowa. Terlepas apakah ia menjalin kerjasama dengan Kompeni Belanda (VOC).
Walaupun demikian, tidaklah mudah untuk menempatkan Arung Palakka sebagai seorang Pahlawan Nasional, karena Sultan Hasanuddin sendiri (yang sering diperhadapkan dengan Arung Palakka) sudah terlanjur ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional seperti yang telah diuraikan sebelumnya. Namun Arung Palakka tetaplah “pahlawan” bagi rakyat kerajaan Bone dan Soppeng, bahkan tidaklah berlebihan kalau dianggap sebagai “pahlawan kemanusiaan” karena dalam usahanya memerdekakan kerajaan Bone dan Soppeng juga membawa dampak pada kemerdekaan kerajaan-kerajaan lain yang pernah berada dalam pengaruh kekuasaan kerajaan Gowa.

30 komentar:

  1. JIKA ANDA BUTUH ANGKA RITUAL 2D 3D 4D DI JAMIN 100% JEBOL BILAH BERMINAT HUB KI ANGEN JALLO DI NMR (_0_8_5_2_8_3_7_9_0_4_4_4_) JIKA INGIN MENGUBAH NASIB THA,SK ROO,MX SOBAT

    JIKA ANDA BUTUH ANGKA RITUAL 2D 3D 4D DI JAMIN 100% JEBOL BILAH BERMINAT HUB KI ANGEN JALLO DI NMR (_0_8_5_2_8_3_7_9_0_4_4_4_) JIKA INGIN MENGUBAH NASIB THA,SK ROO,MX SOBAT

    JIKA ANDA BUTUH ANGKA RITUAL 2D 3D 4D DI JAMIN 100% JEBOL BILAH BERMINAT HUB KI ANGEN JALLO DI NMR (_0_8_5_2_8_3_7_9_0_4_4_4_) JIKA INGIN MENGUBAH NASIB THA,SK ROO,MX SOBAT

    BalasHapus
  2. dia itu pahlawan bagi kaumnya, namun tidak untuk bangsa Indonesia, sebab ketika daerah2 di nusantara berusaha melawan VOC, arung palakka malah membantu belanda menaklukkan daerah-daerah yang melawan VOC itu; seperti yang terjadi di sumatra, sehingga bagi Bangsa ini dia tetaplah seorang pengkhianat.

    BalasHapus
  3. aru palaka adalah pengkhianat sejati.
    orang bone menganggap dia membebaskan bone dari penjajahan gowa. mungkin itu benar
    tapi dia juga yang menjebloskan bone ke dalam penjajahan voc dengan imbalan jabatan RAJA BONE
    gara gara manusia manusia gila jabatan dan gila hormat macam aru inilah nusantara bisa dijajah oleh voc

    BalasHapus
  4. Pembelaan yg patah..katanya diperlakukan sewenang-wenang tp kok ya jd salah satu orang kepercayaan pemegang kekuasaan kerajaan gowa...alasannya suci tp bekerjasama dengan kafir penjajah? dasar pengkhianat..

    BalasHapus
  5. kalo dinilai dimasa abad 16 aru palakka bukanlah penghianat, indonesia baru ada di abad 20...

    BalasHapus
  6. Betul beliau itu pahlawan kemanusiaan bagi kaumnya tp pengkhianat bagi nusantara....

    BalasHapus
  7. Betul beliau itu pahlawan kemanusiaan bagi kaumnya tp pengkhianat bagi nusantara....

    BalasHapus
  8. sultan hasanudin yang penghianat yang menjaja bangsa sendiri

    BalasHapus
  9. sultan hasanudin yang penghianat yang menjaja bangsa sendiri. sultan hasanudin melawan belanda bukan untuk indonesia tapi untuk mempertahankan kerjaannya jadi dia bukan pahlawan nasional.

    BalasHapus
  10. Hahaha itu karena kalian tidak mencermati cerita sejarah yang di atas

    BalasHapus
  11. Karena pada zaman itu indonesia belum di katakan sebuah negara tapi jadi masing masing raja memperjuangkan daerahnya masing masing

    BalasHapus
  12. Arung palakka cuman memanfaatkan belanda karena pada saat itu Jumlah pasukan Arung palakka tidak cukup untuk menaklukkan pasukan Sultan hasanuddin, jadi beliau meminta pasukan belanda untuk membantunya dengan cara menyetujui voc

    BalasHapus
  13. "SUNDALA" dan "TAILACO" untuk yg bilang Arung Palakka itu Penghianat

    BalasHapus
  14. aru palakka jelas org yg berprinsip...... bila dibandingkan dgn sisingamangaraja yg sebentar2 bekerja sama, sebentar2 berperang dgn belanda....

    BalasHapus
  15. Pesan moralnya, jangan pernah merendahkan harkat dan martabat suku/bangsa/orang lain, hormati dan manusiakan apapun sukunya,adat istiadatnya, keyakinan dan kepercayaannya.

    BalasHapus
  16. Arung Palakka bukan penghianat bangsa karena ia bersekutu saat indonesia belum berdiri....jadi pada saat itu masing masing kerajaan membela kerajaan masing masing...lantas bagaimana dengan kerajaan gowa yg memperbudak orang bone? Apakah itu manusiawi? Tentu tidak....terus ada apa dengan kalian yg menyebut arung palakka penghianat?cermati dulu penyebab raja kami bersekutu dgn voc...itu karena kerajaan kalian juga yang menjajah kami...itu sudah karma untuk kerajaan gowa yang memperbudak leluhur kami...Walaupun buku buku sejarah menganggap arung palakka berkhianat...tapi tidak bagi kami..beliau punya tempat sendiri di hati kami para suku bugis bone....

    BalasHapus
  17. Sultan hasanuddin adalah pahlawan bagi kerajaan gowa dan rakyat gowa
    Arung Palakka adalah pahlawan bagi Kerajaan Bone dan rakyak bone,

    Tak ada pahlawan indonesia, karna indonesia dua abad setelahnya baru muncul, penobatan pahlawan aalah formalitas, jika nenek saya dinobatkan sebagai pahlawan nasioanl secara formal, maka pahlawan nasionalah dia.

    BalasHapus
  18. Arung Palakka pahlawan,kebanggaan bangsa Bugis bone

    BalasHapus
  19. Apapun tanggapan orng lain arung Palakka sllu di hati n brjasa bagi suku bangsa Bugis bone

    BalasHapus
  20. Arung palakka ingin membebaskan penderitaan rakyat bone yg di pekerja paksaan, jdi itulah alasan mnjalin krja sm dgn belanda. Karna dahulu kerajaan msih berdiri sendiri". Seandainya indonesia sudah trbntuk dri dulu dan kerajaan bersatu pasti belanda tdk berani menjajah indonesia

    BalasHapus
  21. Arung palakka ingin membebaskan penderitaan rakyat bone yg di pekerja paksaan, jdi itulah alasan mnjalin krja sm dgn belanda. Karna dahulu kerajaan msih berdiri sendiri". Seandainya indonesia sudah trbntuk dri dulu dan kerajaan bersatu pasti belanda tdk berani menjajah indonesia

    BalasHapus
  22. Tetap seorang penghianat
    Krna berteman sengan kafir...
    Memporakporandakan kerajaan nusantara dengan bantuan voc
    Klo mau jadi raja harus dri buah tangan sendiri
    Bukan dari bantuan balanda tolo

    BalasHapus
  23. Sampoi mulummu,arung palakka itu bukan penghianat!,dia bekerjasama dengan VOC hanya untuk membebaskan kaum saya bugis bone,karna dlu pasukan arung palakka tidak cukup untuk melawan pasukan Gowa,sSebenarnya yg penghianat itu sultan hasanuddin,memperbudak rakyat bugis bone dan soppeng

    BalasHapus
  24. klo saya cara berpikir nya sih begini teman2 skalian..
    oke saat itu INDONESIA belum ada.. dan belum terpikirkan malah.. terpikirnya nanti setelah 200 tahun kemudian..

    tapi...
    secara umum kita tahu Kerajan Gowa menguasai daerah2 sekitar nya, termasuk bone,
    org jaman dulu menguasai daerah krn hasil rempah.. tp untuk siapa rempah itu? untuk kita juga toh?
    nah skrg dipikir dulu di tahun "SEGITU"
    apa benar pada saat itu suku bone di pekerja paksa kan?? jadi budak itu belum tentu di pekerja paksa lho..

    Sultan Hasanuddin berperang melawan penjajah Belanda demi mempertahankan semua kerajaan yg sudah di kuasai nya.. termasuk mempertahan kan orang BONE sebenarnya..

    coba di urutkan dulu sedikit klo mau komen,.. tuh sang pahlawan nya sekutu ke belanda krn mau jadi Raja juga sih... bukan mau bebaskan..

    sy juga mau tanya, apa betul setelah lama kemudian Arung Palakka balik melawan belanda? klo iya? minta cerita sejarah nya donk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. pasrhy phoernama setelah kekalahan gowa oleh voc dengan arung palakka kemudian meninggalx arung meletuslah perang bone 1 dan 2 dengan voc. Sultan Hasanuddin bukanlah org yg ambisius beliau adalah muslim yg taat juga kerabat dekat dari Syeikh Yusuf Al-Makassary seorang ulama sekaligus bangsawan dari kerjaaan Gowa yg hijrah di tanah jawa untuk membantu melawan voc. Sultan sadar konsep Voc ke Sulawesi adalah politik ada domba makax dia menaklukkan kerjaan lain dan merangkul serta mengislamkannya dengan prinsip 1 komando 1 suara 1 perlawanan yaitu untuk menahan voc agar tdk memonopoli dan menerapkan kapitalisme serta kerja rodi di jazirah sulawesi serta nusantara bagian timur tapu masalah kemudian muncul voc mendatangkan tentara elit dari eropa untuk perang mau tdk mau sultan harus mempercepat pembangunan benteng dengan budak. Tapi Sultan saat itu tdk ingin hal itu terjadi toh Arung Palakka masa kecilnya tetap di asuh sebagai bangsawan di kerajaan Gowa. Dengan prinsip tujuan besar perlu pengorbanan besar pembuatan benteng besar2 pun di lakukan saat itu lah Arung berprinsip lain dia tdk bisa melihat visi dan mimpi besar sultan tidak dilihatnya bahwa hasil bumi nusantara bagian timur harus di nikmati oleh pribumi untuk keperluan pribumi dan kepentingan rakyat sulawesi oleh karena itu prinsip dagang pasar bebas pun di terapkan tetapi kedatangan voc bukan saja untuk dagang tapi membawa 3 misi vital Gold,Glory dan Gospel (agama,uang dan kejayaan)di mata mereka rakyat nusantara gampang di pecah dan di kontrol Sultan faham.betul kondisi tersebut. Dia berpikir dia menang atau kalah sama saja rakyat sulawesilah yg binasa meskipun saat itu prajurit dan rakyat gowa-tallo menolak menyerah dan tetap ngotot untk perang dengan voc dan arung.palakka tetapi Sultan Hasanuddin menjawab keberanian tidaklah cukup untuk perang karena yg menang nanti hanyalah Voc saat itulah dia menerima perjanjian bongaya dan akhir bgi kerajaan gowa monopoli pasar pun di lakukan oleh voc migrasi besar2 dari tanah sulawesi pun di lakukan ke seluruh nusantara termasuk ke malaysia,thailand,singapura dll kerna tdk than dengan voc dan monopoli dagangya
      Sejarah itu tergantung sudut pndang anda tdk ada yg salah semua benar dari versinya masing2

      Hapus
  25. Hi Selamat pagi guys, Masih Bingung Dan Ragu Pilih Agen Poker & DominoQQ Yang Terpercaya?
    PIN BB : D61E3506
    👉 Whatsapp : +85598249684
    👉 L ine a: Sinidominoa
    poker online

    BalasHapus
  26. The best picks and parlays gratis | Konicasino dafabet dafabet 다파벳 다파벳 カジノ シークレット カジノ シークレット 840Lake of Dreams Wynn Resort - Las Vegas Hotel Rooms

    BalasHapus
  27. Casino and Resort Review: The Best Gaming Dealers in US
    Read our casino and 제주도 출장안마 resort reviews 광명 출장샵 before 전라북도 출장마사지 you play. Find out which is the best casino to play and see 양주 출장마사지 if you can win. 대전광역 출장샵

    BalasHapus